Mutu Beton K 100 Ready Mix

Product Description

Spesifikasi Beton K 100

Beton K 100 termasuk dalam beton ready mix. Dimana K berarti karakteristik maupun kualitas dari beton. Sedangkan angka 100 merupakan kekuatan dari tekanan beban beton yakni sebesar 100 kilogram per meter persegi. Pengukuran kekuatan beton dilakukan ketika beton berusia 28 hari dengan memakai kubus beton berukuran 15 x 15 x 15 cm.

Selain itu, pengetesan juga bisa dilakukan menggunakan alat compression testing machine atau hammer test.

Pengukuran ini mengacu PBI 1971 N.1-2 atau peraturan beton bertulang menurut standar di Indonesia. Pengaturan ini juga merujuk dari standar dari Eropa pada masa lampau.

Beton K 100 ini setara dengan kualitas fc 08.30 Mpa (MPa artinya Mega Pascal dimana 1 MPa setara dengan 1 N/mm² atau 10 kg/cm²). Dimana kekuatan tekan minimalnya adalah 08.30 MPa ketika beton berusia 28 hari. Pengukuran dilakukan memakai silinder beton dengan tinggi 30 cm dan diameter 15 cm. Pengukuran mengacu SNI 03-2847-1251 dengan referensi ACI atau American Concrete Institute.

Komposisi Material Beton K 100

Untuk komposisinya sendiri, beton ready mix K 100 (Fc’7,4 Mpa) merupakan campuran dari beberapa material. Nah, untuk 1 meter kubik, komposisinya adalah semen sebesar 247 kg, kerikil split seberat 999 kg, pasir sebesar 869 kg, dan air 215 liter. Sedangkan rasio W/C (rasio semen dan air) adalah 0,87. Total berat dari beton K100 1 meter kubik adalah 2.330 kg.

Pembuatan beton K 100 bisa menggunakan pengaduk. Dimana jenis pengaduknya dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan volume-nya. Silakan pilih mesin concrete mixer  atau mesin khusus lainnya.

Baca juga: Harga Ready Mix

Fungsi Beton Jenis Mutu K100

Beton K 100 mempunyai daya tahan yang cukup rendah. Sebab, tujuannya memang bukan diperuntukkan bagi konstruksi dengan pembesian. Fungsinya lebih difokuskan untuk melapisi lantai dasar bangunan yang tidak menggunakan pembesian.

Beton K 100 juga memiliki tekstur yang kasar. Sehingga bisa juga untuk pondasi bangunan yang ringan seperti untuk pagar halaman serta digunakan untuk struktur lahan yang labil supaya bisa lebih kuat dan stabil.

Meski begitu, karena mempunyai sifat non struktural, maka lantai menggunakan beton K 100 kurang bisa menahan beban yang berat. Maksimal beban yang bisa ditahan adalah 100 kg setelah pengecoran 28 hari.

Meskipun kualitasnya rendah, tetapi, manfaatnya cukup banyak apabila digunakan untuk jenis bangunan yang sesuai. Jangan sekali-kali Anda gunakan beton K 100 untuk dak, kolam cor, pondasi struktur, hingga sloof.

Dua Pilihan Beton K100

Saat Anda akan membeli beton K100, pasti akan ditanyakan apa yang akan dipilih antara tipe fly as dan non fly ash. Fly ash sendiri merupakan abu batu bara yang sifatnya hampir sama seperti semen yakni mengikat material. Penambahan fly as pada beton K 100 ini menurut Standar Nasional Indonesia sebesar 15% per kubik.

Sedangkan tipe non fly ash tidak menggunakan abu batu bara. Nah, untuk harganya sendiri, beton K 100 fly ash lebih murah ketimbang K 100 non fly ash. Jadi, silakan Anda pilih sesuai dengan kebutuhan.

Kesimpulan

Beton K 100 memang tergolong kategori beton kelas 1 dan memiliki kualitas yang cukup rendah. Namun, bukan berarti beton ini tidak memiliki fungsi. Ada banyak yang dapat dilakukan menggunakan jenis beton ini. Asalkan Anda tahu penempatannya dengan benar, maka beton K100 bisa memperkuat struktur bangunan.

Yang perlu Anda ingat adalah beton K100 tidak bisa digunakan untuk jenis konstruksi yang berat. Selain itu, ada dua jenis beton K 100 yakni bertipe fly ash dan non fly ash. Beton dengan fly ash akan membuat campuran cor jadi lebih halus dikarenakan campuran semen yang dipakai lebih sedikit.

Demikian pembahasan tentang beton K 100 yang dapat Anda pahami, semoga bermanfaat!