Mutu Beton K 200 Ready Mix
Dalam membuat suatu bangunan, pastinya, mutu beton yang digunakan harus sesuai dengan jenis bangunan tersebut. Apakah jenisnya struktural ataupun nonstructural.
Jika Anda akan mengecor bangunan non struktural, maka ada salah satu pilihan mutu beton yang bisa digunakan. Ialah K 200 yang masuk di golongan mutu beton kelas I. Agar lebih jelas mengenai jenis beton ini, silakan simak penjelasannya di bawah ini!
Product Description
Seperti halnya mutu beton yang lain, K 200 juga memiliki makna konstruksi beton setelah usianya 28 hari bisa menahan beban tekan 200 kg per sentimeter persegi. Apabila dikonversikan dalam standar FC, maka mutunya menjadi 16,6 Mpa (1 MPa = 1 N/mm2 = 10 kg/cm2).
Kuat tekan beton K 200 merupakan identifikasi dari mutu suatu struktur setelah jadi. Semakin kuat strukturnya, maka mutu beton yang digunakan harus semakin tinggi. Semua hal tersebut sudah diatur dalam SNI, ASTM, ACI, serta JIS.
Dengan memilih penggunaan mutu beton yang tepat, maka kuat beton yang dihasilkan bisa lebih sesuai rencana. Selain itu, mutu beton juga akan membuat biaya lebih ekonomis di masa mendatang. Sebab, standar yang tepat akan memberi durabilitas yang tinggi.
Penggunaan beton K 200 sendiri dipakai untuk proyek pembangunan jenis non struktural. Artinya, beton hanya dapat dipakai untuk bangunan yang tidak membutuhkan penulangan khusus.
Beberapa penggunaan beton K 200 yang tepat diantaranya :
- Pengecoran lantai
- Kolam renang
- Tangga
- Penutup atap
- Dinding non struktural (sebagai partisi)
Baca juga:
Harga Ready Mix
Komposisi Material Beton K 200
Saat ini, ada beberapa jenis beton K 200, diantaranya yang menggunakan campuran fly ash (FA) dan tanpa fly ash atau sering disebut non fly ash (NFA). Nah, pada beton fly ash biasanya memiliki harga yang lebih rendah karena diperlukan tenaga khusus untuk merancangnya. Sedangkan beton murni tanpa fly ash mempunyai kualitas yang lebih baik.
Adapun campuran beton K 200 tanpa fly ash diantaranya :
- Semen content sebanyak 310 kg
- Semen sebanyak 310 kg
- Abu batu sebanyak 198 kg
- Split sebanyak 1010 kg
- Pasir 1 sebanyak 260 kg
- Pasir 2 sebanyak 409 kg
- Air sebanyak 180 liter
- Admixture sebanyak 0,09 liter
Total dari seluruh material tersebut adalah seberat 2367 kg.
Cara Mengecek Campuran Beton K 200 dengan Slump Test
Slump beton adalah besarnya kekentalan atau viscocity maupun plastisitas dai suatu beton segar. Pada dasarnya, test slump ini merupakan pengetesan sederhana agar workalbility beton bisa diketahui. Sehingga, tidak terjadi kesalahan ketika mengerjakan pengecoran.
Pengujian Slump pada Beton K 200 dilakukan menggunakan corong baja yang berbentuk kerucut terpancung. Lalu, bejana itu akan ditarik ke arah atas sehingga beton pun akan meleleh ke bagian bawah.
Baca juga:
Definisi Ready Mix Concrete
Jadi, semakin besar nilai slump, artinya beton semakin encer sehingga akan lebih mudah untuk diaplikasikan. Nah, slump test yang benar menurut standar SNI adalah :
- Menggunakan cetakan logam 1,2 mm berbentuk cone dengan diameter bawah 203 mm, bagian atas dan bawah sebesar 102 mm, serta tingginya 305 mm. Sedangkan bagian atas dan bawah terbuka.
- Tongkat untuk memadatkan berdiameter 16 mm dan panjangnya 600 mm. Pada bagian ujung dibulatkan.
- Plat logam yang memiliki permukaan rata, kokoh, serta kedap air.
- Mistar ukur dan sendok cekung yang menyerap air.
Setelah itu, cetakan dan plat dibasahi menggunakan kain yang basah, lalu letakkan cetakan di bagian atas plat. Jika sudah, cetakan diisi hingga penuh, lalu ditusuk hingga 25 tusukan. Jika sudah, permukaan benda uji diratakan menggunakan cetakan. Kemudian, balikkan cetakan serta letakkan pelan-pelan di sample benda uji. Lalu, ukur slump yang terjadi dengan cara menentukan perbedaan tinggi cetakan dengan tinggi rata-rata benda uji.
Kesimpulan
Beton K 200 dapat menjadi solusi untuk kebutuhan bangunan non struktural. Mutu dari beton ini sudah cukup bagus karena setara dengan 16,6 Mpa. Sehingga, cukup kuat untuk dijadikan lantai, dinding, atap, dan sebagainya. Semoga bermanfaat.
Ulasan
Belum ada ulasan.